Mila Blog - Suatu hari, putri raja mendapat undangan jamuan makan malam dari putri kerajaan tetangga. Ia pun mengenakan gaun terbaiknya.
Tak lupa, ia juga akan mengenakan perhiasan mewah kesayangannya. Ia tak mau kalah dengan putri-putri lain yang hadir di sana.
Namun, alangkah terkejutnya putri raja itu. Ia tidak menemukan kotak perhiasan di tempat biasa ia menyimpannya.
"Ke mana semua perhiasanku? Siapa yang berani mencurinya?" teriak putri raja.
Mendengar putrinya kehilangan kotak perhiasan, raja langsung menyuruh patih untuk menyelidiki.
"Kamar putri raja dijaga sangat ketat, dan ada penjaga di pintu kamar. Tak mungkin ada pencuri yang bisa masuk. Kecuali, jika pencurinya adalah orang terdekat tuan putri," gumam patih yang mulai menyelidiki. Ia pun memanggil tiga pengasuh putri raja.
"Apakah kau melihat perhiasan putri raja?" tanya patih kepada pengasuh paling tua.
"Memang setiap hari aku melihatnya. Tapi sungguh, jangankan mengambil, menyentuhnya saja aku tak berani," jawab pengasuh paling tua berambut putih.
Pengasuh itu sudah mengasuh putri raja sejak putri raja masih bayi. Ia sangat menyayangi putri raja. Tak mungkin ia berani mengecewakan putri raja.
Patih beralih ke pengasuh kedua.
"Aku memang melihatnya, karena setiap hari aku membersihkan kamar putri. Tapi, aku tak berani menyentuh kotak perhiasan itu," jawab pengasuh kedua.
Patih lalu beralih ke pengasuh terakhir.
"Setiap hari, aku melihat kotak perhiasan putri. Tapi aku tahu, putri sangat menyayangi perhiasannya. Aku tak berani menyentuh, apalagi mengambilnya," ujar pengasuh ketiga.
Mendengar penjelasan ketiga pengasuh putri raja, patih akhirnya menyimpulkan bahwa putri rajalah yang bersalah. Ia telah teledor menaruh kotak perhiasannya sembarangan. Patih pun memutuskan akan menghukum putri raja.
Mengetahui putri raja akan dihukum, pengasuh tertua mengaku.
"Tolong, jangan hukum tuan putri. Aku yang menyembunyikan kotak perhiasan itu. Aku mendengar kabar, akan ada perampok yang mengadang tuan putri. Jadi, aku sengaja menyembunyikan kotak perhiasan tuan putri, agar tuan putri tak jadi pergi ke kerajaan tetangga. Aku takut, keselamatan tuan putri terancam," jelas pengasuh tertua.
Setelah mendengarkan pengakuan pengasuh tertua, patih memaafkannya. Ia meminta agar kotak perhiasan tuan putri segera dikembalikan. Putri raja juga akan tetap menghadiri jamuan makan malam, tapi dengan pengawalan yang ketat.
Rupanya perkataan pengasuh tertua benar. Di tengah perjalanan, ada sekelompok perampok mengadang putri raja. Tapi, berkat pengawalan putri raja yang ketat, kelompok perampok itu pun bisa ditangkap.
Comments
Post a Comment