Mila Blog - Pada zaman dahulu, hiduplah seorang kakek yang kaya raya. Ia memiliki empat orang anak. Keempat anaknya itu selalu menginginkan harta ayahnya. Keempat anaknya itu selalu meminta Kakek membagikan harta yang ia miliki. Kakek tak bisa berbuat apa-apa. Ia pun membagikan semua hartanya kepada anaknya.
Namun, semua anaknya menghabiskan semua harta tersebut. Hal itu membuat Kakek sedih. Bahkan, sekarang tak ada yang mau merawat si Kakek.
Kakek lalu menemui sahabat lamanya. Ia menceritakan semua yang terjadi pada dirinya. Tentang anak-anaknya yang selalu menginginkan hartanya, tentang dirinya yang ditinggalkan anak-anaknya semenjak tak memiliki harta.
"Aku punya ide. Besok pagi, aku akan berpura-pura membayar utang padamu. Aku akan membawa empat karung batu dan empat karung kerikil. Aku akan mengatakan bahwa aku pernah meminjam emas dan permata padamu. Lalu, aku akan mengatakan bahwa aku mengembalikan emas dan permata itu padamu," ujar temannya.
"Kau harus mengatakan pada anak-anakmu bahwa harta ini akan dibagikan ketika kau meninggal nanti," lanjut temannya.
Kakek itu merasa senang dengan usul temannya. Keesokan harinya, ia membawa empat karung batu dan kerikil itu. Ia mengatakan bahwa itu adalah emas dan permata. Anak-anak Kakek sangat senang mendengar hal itu.
"Harta ini akan dibagi kepada kalian kalau aku sudah mati. Aku akan membuat surat wasiat," ujar Kakek.
Seketika, keempat anak kakek itu berubah menjadi baik pada si Kakek. Mereka berlomba-lomba agar Kakek memberikan harta warisan yang lebih banyak. Mereka pun merawat Kakek dengan sangat baik.
Hingga beberapa tahun lamanya, akhirnya Kakek meninggal dunia. Keempat anaknya pun berkumpul untuk membagikan harta warisan yang ada di dalam karung itu.
Mata mereka berbinar saat melihat karung-karung tersebut. Salah satu dari mereka membuka karung itu. Betapa kagetnya ia tatkala melihat isi karung-karung itu. Hanya ada batu dan kerikil di sana. Tidak ada emas dan permata.
"Ayah kita telah membohongi kita," ujar anak tertua.
"Apa maksudmu, Kak?" tanya adiknya.
"Rupanya karung-karung ini hanya berisi batu dan kerikil. Tidak berisi emas dan permata," ujarnya.
Mereka merunduk kecewa. Itulah balasan untuk anak-anak yang durhaka. Anak-anak yang hanya menginginkan harta orangtuanya saja.
Comments
Post a Comment